05/04/2017 – Stigma masyarakat apabila melihat gadis hamil anak luar nikah pasti akan dihina. Segala kata cacian dan makian akan dilontarkan. Sedarkah anda, gadis hamil anak luar nikah ini perlu dibantu bukan dihina.
Bantuan seperti apa yang boleh dilakukan? Kahwinkan gadis itu dengan lelaki yang telah menghamilkanya? Atau memberi kata-kata semangat untuk membimbing mereka kembali ke jalan yang benar.
Pasti ramai ibu bapa masa kini yang akan mengambil jalan mudah untuk kahwinkan anak-anak yang sudah terlanjur. ‘Jangan sesekali menikahkan sepasang remaja yg berzina. Apakah kita rela bila memiliki menantu atau anggota baru seorang penzina?’.
Itulah kisah yang dikongsikan Baitus Solehah. Gadis hamil anak luar nikah bukan dihina tetapi dibantu dan dibimbing.
“Apabila ada sepasang remaja yang hamil diluar nikah, maka tutuplah aib itu serapat-rapatnya dari telinga manusia. Sebab tidaklah seorang muslim menutup aib muslim lainnya kecuali Allah akan menutup aibnya kelak di hari qiamat.
“Sebaliknya, Rasulullah pernah mengancam, bahwa tidaklah seorang muslim membicarakan aib muslim lainnya melainkan ia tidak akan meninggal kecuali ia telah terjerumus dalam aib tersebut, Na’udzubillah.
“Memberi khabar tentang perbuatan zina amatlah berat, sebab dengan tersebarnya khabar tesebut maka akan pelakunya akan mendapat had. Juga dengan memberi khabar tentang zina dapat menjadi sumber dosa yg terus mengalir selama khabar itu dibicarakan dan diperdengarkan.
“Dalam beberapa kes, karena hubungan cinta tidak direstui ibu bapa, sebahagian pasangan memaksa restu dengan melakukan hubungan seks diluar nikah hingga hamil, keadaan ini sering kali membuat ibu bapa samada mau tidak mau dengan terpaksa menikahkan mereka.
“Menikahkan mereka bukan jalan terbaik untuk menutup aib. Jangan sekali-kali. Jika mau berpikir dengan baik, dulu pada waktu calon menantu melamar baik-baik kenapa ibu bapa tidak mau memberi restu, tapi setelah melakukan zina dan jelas2 ia bukan orang baik-baik mengapa para ibu bapa harus menerimanya pula?
“Ibu bapa harus tetap memilihkan suami yg baik, tentunya mencarikannya setelah melahirkan anak yg dikandungnya. Jangan berputus asa apalagi harus menuntut tanggung jawab lelaki yg telah menghamilkan anak itu.
“Menikahkan bukan jalan untuk memperbaiki keadaan. Biarlah kehamilan itu sebagai pelajaran bagi pelakunya, tutuplah aibnya dan berilah bimbingan dan pupuk kekuatan mentalnya. Anak hasil hubungan diluar nikah tetap harus dirawat dengan baik.
“Jangan sesekali menikahkan sepasang remaja yg berzina. Apakah kita rela bila memiliki menantu atau anggota baru seorang penzina?
“Selain penzina, lihat latar belakang kehidupan sisi lainnnya? Pengedar dadah, ketagih dadah, pemabuk, panas baran hingga sanggup mencederakan anak kita yang belum pun ada ikatan apa-apa. Selidik habis-habis siapa dia. Melainkan dia juga bertaubat yang benar-benar taubat. Macam mana nak pastikan seorang pengedar atau ketagihan dadah dan arak itu benar-benar bertaubat?,” tulisnya.